Halaman

Senin, 09 April 2012

Perbincangan dengan Kawan Lama (1)

Tema : Friendship
Akhir-akhir ini entah mengapa aku ingin kembali menghubungi kawan-kawan lamaku. Ini terjadi karena adanya sedikit konflik batin pada diriku akibat sesuatu yang berubah pada lingkunganku akhir-akhir ini(lain waktu akan kuceritakan konflik tersebut, ^^). Akibat konflik batin itulah, aku merasakan kesendirian yang begitu tinggi ditambah juga rasa rindu terhadap orangtua dan keluarga di kampung halaman. Namun, aku belum bisa pulang kampung untuk saat ini karena beberapa alasan (yah, lain kali juga kuceritakan lagi ya, ^^).

Konflik batin itu entah mengapa menyedot banyak perhatianku sehingga aku menjadi sedikit termotivasi kembali untuk mewujudkan impian-impianku. Disaat aku mulai melakukan hal-hal yang cukup bermanfaat, salah satunya blogging ini, aku juga ingin menghubungi teman-temanku yang jauh. Lalu akupun mulai mengirim sms pada kawan lamaku di farmasi dulu. Aku mulai menanyakan kabar mereka dan sedikit berbasa-basi dalam sms-an, hahaha. Ku sms kawan seperjuanganku dalam bermain dotA dulu dan sedikit menanyakan bukuku yang kira-kira ada di dia karena seingatku dulu ada teman farmasiku yang meminjamnya. Setelah itu ku sms pula temanku yang cewek (yang dulu pernah ada sedikit rasa suka padanya, hehehe) perihal keadaannya saat ini. Aku sedikit terkejut karena dia baru saja terkena musibah dan mendapat luka sobek di wajahnya.

Akupun merasa kasihan padanya mengingat dia adalah cewek yang cantik dan luka pada wajah tentu akan meninggalkan bekas di kemudian hari (jika tidak terawat lukanya). Akupun menanyakan berbagai hal ke dia mengenai musibah tersebut. Entah mengapa ada aliran listrik melecut dalam hatiku seolah-olah mendorongku untuk kembali menyukai dirinya. Memang dia adalah cewek yang menarik, ceria, cantik, pintar dan cukup sholehah (poin terakhir tidak yakin benar). Namun sepertinya alasan-alasan di atas belum cukup untuk membuatku jatuh hati padanya karena memang aku belum ingin jatuh hati kepada siapapun sebelum aku lulus dokter. Tapi sebenarnya bisa diatur juga sih, yaitu dengan menerapkan long distance relationship (LDR). Namun aku akhirnya menurunkan egoku mengingat aku sendiri bukanlah cowok yang tampan dan rupawan serta pandai. Akhirnya kuurungkan kembali sebersit niat nakal tersebut dan aku lanjutkan dengan perbincangan sms layaknya seorang teman, hehehe.

Namun sepanjang perjalanan sms, aku selalu menyisipkan sedikit emoticon karena dia sendiri juga melakukan hal yang sama. Ah, lucu juga menurutku tapi tak apalah, mungkin inilah caraku mengobati rasa konflik batin ini. Dia yang mendapat luka sobek di daerah dagu memang sedikit takut akan adanya bekas luka yang mungkin timbul dikemudian hari. Namun aku, yang sebagai calon dokter, sedikit memberi info bahwa  bekas-bekas luka di wajah bisa ditutupi dengan berbagai hal, salah satunya make up. Dengan obat juga bisa, tapi tentunya setelah konsultasi dengan spesialis kulit  dong. Dan sepertinya dia merasa sedikit lega dengan jawabanku. Dan hal itulah yang menjadi salah satu analgesik terhadap konflik batinku saat ini.

Alhamdulillah, bisa menyambung kembali tali silaturahim pada kawan lama. Walaupun dipikiranku masih banyak ide-ide nakal untuk terus mendekati dia. Namun selalu kutepis dan kuucapkan dalam hati, "Umar, masih lama perjalanan hidupmu dan masih banyak hal-hal yang belum kau lakukan. Jadi buang jauh pikiranmu tentang keinginan menjalani LDR dan ingatlah kembali pesan almarhum kakekmu" (cerita mengenai almarhum kakekku akan kubuat sebaik mungkin pada kesempatan selanjutnya, ^^). Hahaha, yang penting sedikit terobati lah konflik batin ini.

---bersambung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar